Thursday, January 5, 2017

Kadang kita begitu senang memaki tanpa tahu perasaan dia yang kita caci

Van Gogh, Starry Night




Kadang kita begitu senang memaki tanpa tahu perasaan dia yang kita caci.
Begitu senang mencela, tanpa tahu sedang membuka luka.

Ada kecemburuan di dalam benakmu bahwa kau tidak kusebutkan dalam prasa,
padahal namamu tak pernah absen kulantunkan tiap sepertiga malam di setiap doa yang penuh asa.

Sayang.., ungkapan rasa cinta tidak harus melulu dibaiat dengan puisi atau sajak bukan?
Katamu juga itu memuakkan.

Kamu boleh dengan mudahnya mencaci, tapi aku tidak tahu apa kamu juga butuh untuk dibenci.

Maaf aku tidak pandai menjaga hati, sampai kamu mati-matian memaki malam tadi.

Kalau sekarang kamu bingung hingga marah
Sini ke pundakku, bersandarlah..
Mungkin engkau lelah.

No comments:

Post a Comment

Write a comment